TATA NAMA
SENYAWA KOMPLEKS
Tata cara
penamaan senyawa kompleks antara lain dipublikasikan oleh IUPAC dalam Nomenclature of Inorganic Chemistry (
Blackwell Scientific Publisher, 1989).
Beberapa
aturan dasar dalam penamaan senyawa kompleks dijelaskan berikut ini.
PENULISAN NAMA SENYAWA KOMPLEKS
Dalam menuliskan nama dari suatu
senyawa kompleks, beberapa aturan dasar adalah sebagai berikut :
1. Nama ion
positif dalam senyawa kompleks dituliskan di awal, diikuti nama ion negatif
2. Untuk menuliskan
nama ion kompleks, nama ligan dituliskan pertama dan diurutkan secara alfabetis
(tanpa memandang jenis muatannya), diikuti oleh nama logam
Contoh
:
v [CoSO4(NH3)4]NO3
tetraamminsulfatkobalt
(III) nitrat
v K4[Fe(CN)6]
kalium
heksasianoferat (II)
3. Jika dalam
senyawa kompleks ada sejumlah ligan yang sama, biasanya digunakan awalan di, tri,
tetra, penta, heksa, dan
seterusnya untuk menunjukkan jumlah ligan dari jenis itu. Suatu pengecualian
terjadi jika nama dari suatu ligan mengandung suatu angka, misalnya dipiridil atau etilendiamin. Untuk
menghindari kerancuan dalam kasus semacam itu, digunakan awalan bis, tris,
dan tetrakis sebgai ganti di, tri,
dan tetra, dan nama dari ligan
ditempatkan dalam tanda kurung.
Contoh
:
v [Co(en)3]2(SO4)3
Tris(etilendiammin)kobalt(III)
sulfat
v [Co(en)2(ONO)Cl]Cl
Bis(etilendiammin)nitritokobalt(III)
klorida
Contoh lain :
Senyawa [Cu(py)2Cl2], (py adalah ligan piridin), tidak
dinamakan sebagai diklorodipiridintembaga
(II). Kompleks tersebut dinamakan sebagai kompleks diklorobis(piridin)tembaga(II). Penamaan tersebut
dikarenakan kompleks mengandung 2 ligan piridin, bukan 1 ligan dipiridin.
(a)
(b)
Gambar a. ligan piridin
Gambar b. ligan dipiridin
Aturan
Penulisan Nama Ligan
(a) Nama dari
ligan yang bermuatan negatif beri akhiran –o,
contohnya:
F- fluoro
Cl- kloro
Br- bromo
I- iodo
|
H- hidrida
OH- hidrokso
O2- okso
O2-2 perokso
|
HS- merkapto
S2- thio
CN- siano
NO2- nitro
|
(b) Ligan yang
tidak bermuatan atau netral tidak diberi akhiran khusus. Contohnya meliputi NH3
(amina), H2O (akua), CO (karbonil) dan NO (nitrosil). Ligan N2
dan O2 disebut dinitrogen dan dioksigen. Ligan organik biasanya
disebut dengan nama lazimnya, contohnya fenil, metil, etilendiamin, piridin,
trifenilfosfin
(c)
Walaupun jarang ada, ligan yang bermuatan positif diberi
akhiran –ium, misalnya NH2NH3+
(hidrazinium)
Beberapa
ligan yang cukup rumit strukturnya atau memiliki nama yang cukup panjang dapat
dituliskan dengan menggunakan singkatan tertentu. Beberapa nama ligan yang
umumnya disingkat dapat dilihat dalam tabel berikut.
Nama ligan
|
Simbol/singkatan
|
n Etilendiamin
n Piridin
n Propilendiammin
n Dietilendiammin
n Trietilendiammin
n Bipiridin
n Etilendiamintetraasetat
n Dimetilglioksimat
n fenantrolin
|
en
py
pn
dien
trien
bipy
EDTA
DMG
Phen
|
Aturan
Penulisan Nama Logam
a. Nama logam pusat
dalam ion kompleks dituliskan paling akhir
b. Logam pada
kompleks negatif (anion) diberi akhiran –at
Contoh : Na[Co(CO)4] = natrium
tetrakarbonilkobaltat (I)
c. Logam pada
kompleks netral atau kompleks positif (kation) tidak diberi akhiran khusus
Contoh :
[Co(NO2)3(NH3)3]
= Triammindinitrokobalt(III)
[CoSO4(NH3)4]NO3
= Tetraamminsulfatokobalt(III)
d.
Muatan dari logam pusat ditunjukkan dengan angka
Romawi yang langsung dituliskan di belakang nama logam tersebut
PENULISAN
RUMUS MOLEKUL SENYAWA KOMPLEKS
Dalam
menuliskan rumus molekul senyawa kompleks, ada beberapa aturan yang harus
iikuti, yaitu sebagai berikut :
1.
Ion kompleks dituliskan dalam tanda kurung
persegi “ […..]”
2.
Logam dituliskan pertama, diikuti ligan
3.
Ligan dituliskan setelah logam dengan urutan :
ligan negatif – ligan netral – ligan positif
4.
Urutan penulisan ligan dengan muatan yang sama disesuaikan dengan urutan abjad
Contoh
:
v triammintrinitrokobalt (III) = [Co(NO2)3(NH3)3]
v kalium nitrosilpentasianoferat(II) = K[Fe(CN)5NO]
LIGAN AMBIDENTAT
Beberapa
jenis ligan memiliki lebih dari satu pasang elektron bebas yang bisa digunakan
dalam pembentukan ikatan, sehingga dapat terikat pada logam melalui atom yang
berbeda. Ligan semacam ini disebut sebagai ligan ambidentat.
Contoh :
v NO2-
: nitro ONO- :
nitrito
Ligan
nitro berikatan dengan logam melalui
pasangan elektron bebas pada atom N. Adapun ligan nitrito berikatan dengan
logam melalui psangan elektron bebas yang dimiliki oleh atom O
v SCN-
: tiosianato NCS- :
isotiosiano
Tiosianat
terikat pada logam melalui atom S. Sedangkan isotiosianta membentuk ikatan
dengan logam melalui pasangan elektron bebas yang dimiliki oleh atom N
Atom
pada ligan yang berikatan dengan logam dapat pula ditunjukkan dengan
menuliskannya dalam huruf kapital
Contoh
:
v [Co(NH3)5(NO2)]Cl2 (kuning-kecoklatan)
Pentaamminnitrokobalt(III) klorida
pentaamminnitrito-N-kobalt(III) klorida
v [Co(NH3)5(ONO)]Cl2 (merah)
Pentaamminnitritokobalt(III) klorida
Pentaamminnitrito-O-kobalt(III) klorida
LIGAN JEMBATAN
Pada sejumlah kompleks, terdapat lebih dari satu atom logam sebagai atom
pusat dari kompleks tersebut. Kedua atom logam dihubungkan oleh ligan yang berfungsi
sebagai jembatan dengan menghubungkan 2 atom logam tersebut. Ligan semacam ini
disebut sebagai ligan jembatan
Ligan
yang berfungsi sebagai ligan jembatan pada penulisannya diberi awalan μ. Jika ada dua
atau lebih ligan jembatan, dinyatakan sebagai di-μ atau μ-di,tri-μ atau μ-tri, dan
seterusnya
Urutan
ligan jembatan dalam penulisan nama kompleks disesuaikan secara alfabetis
dengan ligan-ligan lainnya dalam kompleks tersebut
Contoh :
Oktaammine μ-dihidroksodikobalt(III)
sulfat
LATIHAN
1.
Berikan nama bagi sejumlah senyawa kompleks berikut !
a. Na2[Fe(CN)5(NO)]
b. [Co(N3)(NH3)5]SO4
c. K2[Cr(CN)2(O)2(O2)(NH3)]
d. [Pt(NH3)4Cl2][PtCl4]
e. K4[Ni(CN)4]
2. Tuliskan rumus
bagi senyawa kompleks yang memiliki nama berikut !
- Diklorotetraakuokromium (III) nitrat
- Kalium tetrafluoroargentat (I)
- Kalium tetraazidokobaltat (III)
- Amonium akuopentafluoronikelat (IV)
- Diammin perak (I) tetrasianoferrat (III)
- Oktaamin-
0 comments:
Post a Comment