Materi Pipa Organa Terbuka
Jika pipa organa ditiup, maka udara-udara dalam
pipa akan bergetar sehingga menghasilkan bunyi. Gelombang yang terjadi
merupakan gelombang longitudinal. Kolom udara dapat beresonansi, artinya
dapat bergetar. Kenyataan ini digunakan pada alat musik yang dinamakan Organa,
baik organa dengan pipa tertutup maupun pipa terbuka. Pola
gelombang untuk nada dasar ditunjukkan pada Gambar 3.7. Panjang kolom
udara (pipa) sama dengan ½ (jarak antara perut berdekatan).
Gambar: 3.7. Organa Terbuka
Dengan demikian L = atau λ1= 2LDan frekuensi nada dasar adalah
f1 = (3.10)
Pada resonansi berikutnya dengan panjang
gelombang λ2 disebut nada atas pertama,
ditunjukkan pada Gambar 3.7b. Ini terjadi dengan menyisipkan sebuah simpul,
sehingga terjai 3 perut dan 2 simpul. Panjang pipa sama dengan λ2. Dengan
demikian, L = λ2 atau λ2 = L
Dan frekuensi nada atas kesatu ini adalahf2 = (3.11)
Tampaknya persamaan frekuensi untuk pipa organa
terbuka sama dengan persamaan frekuensi untuk tali yang terikat kedua ujungnya.
Oleh karena itu, persamaan umum frekuensi alami atau frekuensi resonansi pipa
organa harus sama dengan persamaan umum untuk tali yang terikat kedua ujungnya,
yaitu
............................................................(3.12)
Dengan v = cepat
rambat bunyi dalam kolom udara dan n
= 1, 2, 3, . . . . Jadi, pada pipa organa terbuka semua
harmonik (ganjil dan genap) muncul, dan frekuensi harmonik
merupakan kelipatan bulat dari harmonik kesatunya. Flute dan
rekorder adalah contoh instrumen yang berprilaku seperti pipa organa terbuka
dengan semua harmonik muncul.
0 comments:
Post a Comment